QUARRY
Dimensi batuan yang diproduksi pada sistem penambangan quarry, pada umumnya adalah mineral yang berbentuk prismatik pendek atau balok-balok yang memiliki ukuran dan bentuk yang kasar. Quarry pada dasarnya sama dengan open pits, namun yang membedakannya adalah material yang ditambang. Open pit pada dasarnya merupakan tambang terbuka yang menambang mineral logam. Sedangkan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang menambang mineral non logam atau batuan, contoh material yang biasanya ditambang pada quarry yaitu : marmer, batu granit, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain dari jenis materi yang ditambang quarry dan opin pit juga memiliki perbedaan dalam penyebutan jenjang dalam tambang, dalam open pit jenjang disebut dengan benches sedangkan pada quarry jenjang disebut dengan faces yang pada umumnya lebih rendah dan mendekati kearah vertikal dibandingkan dengan opit pit. Pada penampilan keseluruhannya, highwall pada quarry pada umumnya sangat tinggi dan sangat curam beberapa diantaranya mencapai dimensi vertikal mendekati 1000 ft (300 m).
Sekarang ini, quarry tidak umum digunakan dalam metode penambangan, salah satu contoh alasan yang mendukung pendapat tersebut yaitu sekarang ini Amerika Serikat mulai memproduksi batuan dengan dimensi yang kecil. Selain itu tujuan dari quarry pada beberapa waktu diterapkan untuk tambang terbuka yang memproduksi mineral nonlogam, quarry lebih baik digunakan untuk memberikan batas-batas pada dimensi batuan pada operasionalnya, dan metode-metode yang unik biasanya berasosiasi dengan metode quarry. Pada proses crushing batuan gamping diproduksi pada tambang open pit, sedangkan dimensi batuan gamping diproduksi pada quarry.
Produk yang dihasilkan pada system quarry pada umumnya merupakan dimensi batuan nonlogam (Barton, 1968). Pada umumnya, dimensi batuan granit, marmer, batu gamping, batu pasir, batu ubin besar, dan slate yang diperkirakan semakin lama semakin turun atau semakin susah untuk dipotong. Karena kesulitan atau kendala dan biaya yang berasosiasi dengan proses pemotongan batuan, quarry pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan metode lain di tambang terbuka, dengan square set stoping, merupakan biaya terbesar dalam penambangan. Quarry juga memiliki selektifitas yang tinggi, metode dalam skala kecil, dengan produktifitas yang rendah.
Apabila dilihat dari geologi batuan yang akan ditambang dengan metoda quarry ini adalah :
a. Endapan sekunder : batu gamping
b. Batuan methamorphic : marmer
c. Batuan beku : andesit
Ada dua istilah yang dipakai pada cara penambangan secara kuari ini, berdasarkan bentuk yang dihasilkan, yaitu :
Dimension stone, biasa pada penambangan batu mamer, dimana dipergunakan gergaji atau dengan peledakan khusus, sehingga dihasilkan bongkah-bongkah yang baik dan teratur. Produksinya sangat selektif dengan jumlah yang terbatas. Pada metode penambangan ini muka dari jenjang (bench face) adalah hampir vertical.
Broken stone adalah cara penambangan guna menghasilkan batu pecah dan pada umunya dilakukan dengan cara peledakan. Pada metoda penambangan ini, muka dari jenjang (face bench) tidak pasti harus vertical, tetap diusahakan.
Berdasarkan letak endapan yang digali atau arah penambangannya, secara garis besar kuari dapat dibagi menjadi menjadi dua golongan, yaitu :
- side hill type
- pit tipe
A. Side Hill Type
Side hill type quarry adalah system penambangan yang diterapkan menambangan batuan atau endapan mineral industri yang letaknya dilereng bukit atau endapannya berbentuk bukit.
Berdasarkan jalan masuk (access road) kepermukaan (front) penambangan, maka side hill type dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Jalan masuk berbentuk spiral
Cara ini diterapkan apabila seluruh lereng bukit akan digali atau ditambang. Penggalian dilakukan mulai dari bagian atas kearah bawah.
2. Jalan Masuk Langsung
Cara ini digunakan apabila hanya sebagian lereng saja yang akan digali. Permukaan kerjanya dibuat memanjang sepanjang lereng yang akan digali dan jalan masuk dari salah satu sisinya atau dari depan.
A. Pit Type
Adalah sistem penambangan yang diterapkan untuk menambangan batuan atau endapan mineral industri yang terletak pada suatu daeah yang relatif mendatar. Jadi tempat kerjanya (front) digali kearah bawah sehingga membuat cekungan (pit).
Berdasarkan jalan masuk kepermukaan kerjanya (front), pit type memiliki tiga kemungkinan untuk membuatnya yaitu :
1. Jalan masuk spiral
2. Jalan masuk langsung
3. Jalan masuk zigzag
Apabila bentuk endapan yang akan ditambang kurang lebih bulat atau lonjong, maka jalan masuk dan permukaan kerjanya (front) penambangan dibuat berbentuk spiral.
URUTAN PENGEMBANGAN SISTEM QUARRY
Unsur-unsur mineral yang memproduksi endapan batuan yang bernilai ekonomis, pada umumnya sifat fisikanya lebih besar dibandingkan dengan sifat kimianya. Unsur-unsur tersebut meliputi : warna, tampilan, competence, uniformity (perlapisan batuan), ketahan atau kekuatan batuan, dan bebas dari retakan-retakan (kekar), kecacatan, discontinuitas lapisan, dan lain-lain (Singletone, 1980). Prospeksi dan eksplorasi dilakukan dengan system yang berbeda dari proses pencarian bijih secara tradisional. Proses pengembangannya juga sangat unik.
Setelah permukan dibersihkan, proses perencanaan dan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung dikonstruksi mendekati kearah quarry(Bowles, 1958). Tidak hanya sekedar pengkonsentrasian nilai mineral, namun berupa rencana penyelesaian proses produksi dengan sawing (gergaji) dan polishing (pemolesan) pada setiap blok batuan. Setiap blok-blok dipotong dengan ukuran kasar pada quarry, seluruh penambangan dan proses operasi diarahkan untuk proses penangan pada setiap blok. Waste (buangan) sangat besar, sehingga area pembuangan (disposal) harus disediakan dekat dengan are produksi. Beberapa overburden (pada umumnya unsur minor) dipindahkan dengan stripping (konvensional atau hydrraulicking), dan endapan out crop-nya bersih dan batuan yang lapuk dipindahkan dengan proses blasting jika diperlukan.
Bukaan pertama atau face pertama di quarry dicapai dari bentukan yang dipotong lurus dari lebar quarry ( quarry yang diletakkan tepat atau sesuai dengan sifat batuan, bedding, joint, dan lain-lain). Potongan pada quarry dibentuk dengan metode cutting atau channel pada key block. Dengan ukuran panjang 4 ft. (1,2 m) dan dengan lebar 12 ft (3.6 m) dengan ketinggian mencapai 30 ft (9.1 m)
Satu kali blok dipindahkan, key slot dapat memotong silang quarry yang pertama kali dipotong, sekarang ada dua bidang bukaan dan balok-balok dengan ukuran yang diinginkan sudah siap untuk dipotong dan dipindahkan. Ketika pemotongan dilakukan dengan menyilang antara lebar dan panjang quarry, maka pekerjaan pada level yang baru dapat dilakukan dengan memindahkan key block yang lain.
URUTAN OPERASI QUARRY
1. Pengupasan OB
Pada umumnya asosiasi antara overburden dengan dimensi endapan batuan sangat sedikit sehingga pengupasan dengan metode sederhana sudah cukup. Jika operator kekurangan peralatan yang lebih spesifik, maka kontrak kerja untuk pengupasan OB dapat dibatalkan. Metode pengupasan quarry sama dengan metode pengupasan pada open pit. Adapun prosedur pengupasan OB, yaitu sebagai berikut :
a. Pengeboran : auger (batuan lemah), roller bit (medium), percussion (sangat keras).
a. Peledakan : ANFO (alternative : rip, jika kondisinya lemah).
a. Excavasi : dragline, scrapper, atau monitor (untuk tanah), front-end loader (batuan).
a. Pengangkutan : truck, scrapper, cast (dengan dragline)
2. Pengolah Batuan
Pada dasar material yang ditambang dengan metode quarry memiliki sensifitas alam yang tinggi, sehingga unit operasi ini harus dilakukan. Pembongkaran batuan selalu dilakukan tanpa peledakan, hanya dengan menggunakan gergaji (shatter) dan spoil untuk membentuk blok-blok batuan. Pemotongan atau pembuatan channel menggunakan tiga sisi blok yang bebas dimana kita menganggap bagian yang bebas itu, berada di bagian depan dan atas batuan.
Batuan yang keras seperti granit dipotong dengan cara pembuatan channel, sedangkan pada batuan lemah dipotong dengan gergaji. Adapun unit operasi pada pengolahan batuan, meliputi :
a. Pemotongan : rotary, chain atau wire-rope saw untuk batuan lemah, percussion, flame-jet, atau water jet channeler (untuk batuan keras).
b. Wedging : drill dan broach, wedge, plug, dan feathers; light blasting.
c. Excavation/hoisting : crane, derrick, hoish.
d. Pengangkutan : rail, truck, conveyor